Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat terganggu, lantaran data feed tidak bergerak. Pihak BEI menetapkan trading sesi pertama akan dilakukan pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB dan sesi kedua perdagangan akan dilakukan pada 13.30 WIB sampai 15.50. Kemudian dilanjutkan pre closing pada 15.50 WIB sampai 16.00 WIB dan pembentukan harga pada 16.00 WIB sampai 16.05 WIB.
Arwani Pranajaya, Chief Investment Papillon Group menyatakan, BEI cukup cepat reaksinya. Dia menyarankan kedepannya, keamanan dalam bertransaksi bisa ditingkatkan dan berlapis. "Ini akan mempengaruhi kepercayaan diri investor terhadap perdagangan," ujar Arwani kepada KONTAN di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/7).
Pengamat pasar modal ini juga bilang, gangguan ini akan mempengaruhi prestise bursa. Sebab, bursa merupakan tempat semua investor, baik lokal maupun global untuk masuk. "Jadi rasa percaya diri akan terganggu, yang punya bursa (otoritas) juga akan terganggu," katanya.
Dia menyayangkan hal tersebut bisa terjadi. Apalagi Indonesia sudah mendapatkan predikat kenaikan utang dari Standard and Poor's. Belum lagi, BEI juga memiliki target untuk menjadi pemimpin di pasar regional. "Seharusnya, hal seperti ini sudah bukan isu utama lagi, dan sudah ditangani dari awal," tambahnya.
Untuk itu, dia menyarankan agar BEI bisa bekerja sama dengan otoritas bursa dari negara lain. Terutama yang berada di regional. Sehingga bila ada serangan seperti ini, bisa terpantau dan bisa saling bantu. "Mungkin di tempat lain ada keahlian dan bisa membantu, bentuknya seperti sekuriti sistem. Ini yang paling penting saya kira," kata dia.
Sebab, investor di BEI bukan hanya bermain di Indonesia saja. Namun, juga memiliki portofolio di luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
