kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MNC Sky Vision siapkan capex Rp 1 triliun


Rabu, 29 Juli 2015 / 18:02 WIB
MNC Sky Vision siapkan capex Rp 1 triliun


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 1 triliun tahun ini. Perusahaan televisi berlanggangan milik MNC Group ini berharap capex tersebut bisa meningkatkan jumlah pelanggannya.

"Tahun ini capex kami sebesar Rp 1 triliun. Dana ini dipakai untuk membeli set top box, parabola, juga membeli konten-konten baru ataupun produksi konten," kata Erwin Andersen, Direktur MSKY kepada KONTAN selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Grup MNC, Senin (27/7).

Semester satu ini, perseroan telah menyerap capex sebesar Rp 300-Rp 400 miliar. Dana ini sebagian besar dipakai untuk meningkatkan kualitas service kepada pelanggannya.

Lebih lanjut dia berujar, tahun ini perseroan bakalan mengakuisisi konten-konten anak-anak. Pengelola televisi berlangganan bermerek Indovision ini mengaku ingin memperkuat tayangan keluarga.

"Pelanggan kami ini kan kebanyakan berasal dari segmen residensial. Jadi, kami ingin perkuat tayangang keluarga, anak-anak juga perempuan. Kami ingin menjadi market leader di sini," ucapnya.

Erwin menambahkan, tak hanya menambah konten asing, perseroan juga akab memperkuat konten lokal buatan sendiri alias in-house channel. Saat ini, konten in-house miliknya sudah mencapai 20 konten.

Ke depan, pihaknya bakalan terus menambah jumlah konten in-house sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. Menurutnya, strategi menayangkan konten-konten sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat diharapkan bisa mendongkrak jumlah pelanggan.

"Hingga semester satu tahun ini, jumlah pelanggan kami mencapai 2,5 juta pelanggan. Harapannya, akhir tahun pelanggan bisa bertambah, namun kami tak menargetkan signifikan," paparnya.

Hal ini lantaran pertumbuhan pelanggan televisi berbayar penuh tantangan. Selain karena banyaknya pemain, persoalan kebiasaan juga menjadi tantangan. Maklum, di Indonesia kebiasaan masyarakat adalah menonton tayangan free to air (FTA) alias siaran televisi yang gratis.

Sayang, Erwin enggan mengungkap berapa target pendapatan perseroan tahun ini. Dia hanya berharap, tahun ini pendapatannya tetap tumbuh dan perseroan masih bisa menjaga margin EBITDA sebesar 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×