kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Margin bunga bersih bank akan turun tahun Ini


Selasa, 03 Januari 2017 / 11:01 WIB
Margin bunga bersih bank akan turun tahun Ini


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Beberapa bankir memproyeksikan margin bunga bersih atawa net interest margin (NIM) tahun ini bakal tertekan alias turun. Hal itu bisa terjadi apabila suku bunga kredit masih dalam tren penurunan, sementara bunga deposito cenderung naik.

Ambil contoh, PT Bank Mandiri Tbk yang memprediksi NIM tahun ini sekitar 5%, atau lebih rendah dari perolehan kuartal III 2016 yang sebesar 6,4%. Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, tren NIM 2017 akan cenderung turun.

"Karena tren bunga kredit masih turun, sedangkan suku bunga deposito berpotensi naik seiring dengan dampak kenaikan Fed rate mulai terasa," kata Kartika kepada KONTAN, Senin (2/1).

Adapun Achmad Baiquni, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memperkirakan, NIM BNI tahun ini akan sebesar 6%. NIM itu lebih rendah dari kuartal III 2016, yang sebesar 6,22%.

Demikian juga PT Bank Permata Tbk yang menilai NIM tahun 2017 akan tertekan karena salah satunya, faktor bunga kredit yang kian kompetitif. "Faktor kedua adalah adanya pengaruh dari NPL dan kebijakan internal yang ingin menjaga likuiditas di level yang sehat," ujar Anita Siswadi, Direktur Wholesale Bank Permata.

Tapi asal tahu saja, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, hingga Oktober 2016, NIM perbankan di Indonesia berada di level 5,65%, alias melesat 31% dari setahun lalu.

Menghadapi penurunan NIM, bankir pun menyiapkan strategi. Bank Mandiri semisal, akan menjaga komposisi dana murah sebesar 65% demi menekan biaya dana.

Sedangkan, BNI berupaya mendorong ekspansi kredit bermargin tinggi, selain tetap menjaga porsi dana murah di kisaran 61%–63%.

Lain halnya dengan Bank Permata yang akan fokus pada pemulihan kredit bermasalah. Selain itu, bank berkode saham BNLI ini juga akan menjaga keseimbangan, khususnya portofolio yang masih bisa menghasilkan bunga di atas single digit.

Adapun CIMB Niaga berupaya menjaga  rasio dana murah di level 55%. "Kami juga akan menekankan pertumbuhan kredit dengan suku bunga kompetitif," imbuh John Simon, Direktur Treasury & Capital Market CIMB Niaga kepada KONTAN.

Sedangkan, PT Bank Pan Indonesia (Panin) Tbk berusaha menggenjot fee based income. "Karena tidak tepat jika hanya mengandalkan NIM, yang trennya akan selalu menurun," kata Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×