kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor Korea perbesar investasi di Indonesia


Jumat, 10 November 2017 / 10:25 WIB
Investor Korea perbesar investasi di Indonesia


Reporter: Adinda Ade Mustami, Ramadhani Prihatini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor Korea Selatan (Korsel) semakin dalam menancapkan pengaruhnya di perekonomian Indonesia. Hal itu ditandai dengan penandatanganan 14 nota kesepahaman atau (memorandum of understanding/MoU) kerja sama investasi antara perusahaan-perusahaan Indonesia dengan Korea Selatan.

Penandatanganan MoU itu menjadi rangkaian lawatan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in ke Indonesia pada Kamis (9/11). Selain menandatangani kesepakatan kerja sama, kedua negara juga menggelar Business Forum di Ritz Carlton Hotel, Jakarta.

Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, 14 MoU yang diteken terdiri dari tujuh jenis sektor bisnis. Yakni sektor transportasi, pembangkit listrik, penyediaan air bersih, properti, teknologi, e-commerce dan industri maritim.

Menurut Lembong, ada satu industri yang akan dibahas lebih serius dengan investor Korea Selatan, yakni industri pertahanan. "Saya bisa membenarkan bahwa kerja sama industri pertahanan harus kami bicarakan serius," katanya, Kamis (9/11).

Pemerintah juga melihat peluang investasi Korea Selatan dari sektor lainnya. Khususnya, di sektor kuliner dan fesyen untuk usaha kecil menengah (UKM). Kedua sektor ini dinilai potensial untuk ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. "Pabrik tekstil dan sepatu usaha menengah Korea di Indonesia mempekerjakan 700.000 pekerja Indonesia," tambah Lembong.

Untuk memuluskan kerja sama investasi di sektor hiburan dan kreatif, BKPM kini tengah bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk memperlancar investasi di bidang hiburan dan industri kreatif dari Korea Selatan, termasuk media dan industri perfilman.

Bahkan BKPM dan Bekraf saat ini tengah mempelajari terobosan kebijakan untuk mendukung hal ini. "Itu bisa menciptakan lapangan kerja ribuan. Produksi film itu sektor jasa mulai dari set desain, kostum, jasa angkutan, untuk mendukung shooting film" ujar Lembong.

Dorong infrastruktur

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) Basuki Hadimuljono menyebutkan, di bidang infrastruktur, kerja sama dilakukan antara Korean Rail Network Authority dengan PT Jakarta Propertindo dalam pembangunan LRT Jakarta Fase II Velodrome-Dukuh Atas.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi bilang, Korea berkomitmen memberikan dana US$ 500 juta. "Ke depan untuk Fase II, Jakpro akan mengkaji skema public private partnership (PPP) dengan menggandeng mitra Korean Rail Network Authority ," ungkapnya.

Sementara di bidang properti, kerja sama dilakukan antara Hanwa E&C Corporation dan PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk.

President Korea Institute for Industrial Economics and Trade Byong Gyu Yu bilang, Indonesia dan Korea Selatan bisa memperluas kerja sama investasi ke sejumlah sektor, mulai perumahan rakyat, air bersih, infrastruktur, konstruksi, manufaktur, otomotif, hingga teknologi canggih. "Kami percaya Korea bisa berkontribusi banyak ke ekonomi Indonesia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×