kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,99   7,35   0.79%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih hanya naik 0,2%, ini rekomendasi analis untuk Astra Agro


Senin, 19 Maret 2018 / 21:16 WIB
Laba bersih hanya naik 0,2%, ini rekomendasi analis untuk Astra Agro
ILUSTRASI. Pekerja Memanen Buah Kelapa Sawit


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Astra Argo Lestari Tbk sedikit mengalami perlambatan sepanjang tahun 2017 lalu. Hal ini terlihat dari laba bersih emiten berkode AALI tersebut yang hanya naik tipis 0,2% dari Rp 2 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp 2,01 triliun setahun berselang.

Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia, Bertoni Rio menjelaskan, kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 26% YoY dari Rp 10,44 triliun menjadi Rp 13,16 triliun membuat laba bersih AALI tergerus. Kenaikan ini seiring dengan meningkatnya penggunaan bahan baku, biaya pengolahan,hingga menumpuknya persediaan barang jadi.

“Menumpuknya barang produksi perusahaan adalah imbas larangan ekspor CPO ke Eropa dan kenaikan tarif impor di India,” kata Bertoni, Senin (19/3).

Analis NH Korindo Sekuritas, Joni Wintarja menambahkan, membengkaknya beban pajak penghasilan juga menjadi penyebab rendahnya laba bersih AALI. Tahun 2017 lalu, beban pajak penghasilan AALI tercatat sebesar Rp 824,87 miliar atau meningkat 773,15% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 94,47 miliar.

Kondisi makin pelik setelah harga Crude Palm Oil (CPO) hanya naik tipis 2% sepanjang tahun lalu ke level Rp 8.655/kg. Akibatnya, AALI kesulitan memperoleh keuntungan maksimal atas produksi CPO dan turunannya.

Beruntung, terlepas dari itu, penjualan AALI meningkat 22,5% YoY menjadi Rp 17,30 triliun pada tahun lalu. Setahun sebelumnya, penjualan emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 1997 ini hanya mencapai Rp 14,12 triliun. Hal tersebut didukung oleh kenaikan produksi CPO sebesar 5,1% menjadi 1,63 juta ton pada tahun 2017.

Oleh karena itu, Joni melihat prospek AALI masih cukup positif pada tahun ini. Ia memprediksi penjualan AALI akan tumbuh 14,3% menjadi Rp 19,77 triliun pada akhir tahun nanti, sedangkan laba bersihnya naik 11,3% menjadi Rp 2,23 triliun.

Adapun rekomendasi yang Joni berikan adalah beli saham AALI dengan target Rp 18.375 per saham. Sementara itu, Bertoni menyarankan akumulasi beli saham AALI pada target Rp 15.000 per saham.

Hari ini (19/3), saham AALI ditutup di level Rp 13.000.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×