kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG kembali catat rekor tertinggi 5.563 hari ini


Kamis, 23 Maret 2017 / 16:44 WIB
IHSG kembali catat rekor tertinggi 5.563 hari ini


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa perdagangan Kamis (23/3). Mengacu data RTI, indeks ditutup naik 0,54% atau 29,666 poin ke level 5.563,759.

Sembilan dari  10 indeks sektoral mendukung laju IHSG. Sektor pertambangan menyumbang kontribusi terbesar penguatan 1,52%. Sementara hanya sektor industri dasar yang memerah turun 0,07%.

Tercatat 195 saham bergerak naik, 119 saham bergerak turun, dan 106 saham stagnan. Volume perdagangan 11,66 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,06 triliun.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 4,55% ke Rp 6.900, PT Bank Tabungan Negara (Pesero) Tbk (BBTN) naik 3,57% ke Rp 2.320, dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) naik 3,30%.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 2,12% ke Rp 1.845, PT Semen Indonesia (Persero) turun 1,63% ke Rp 9.075, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) turun 1,23% ke Rp 2.410.

Hari ini, asing masih mencatatkan beli bersih. Di pasar reguler, beli bersih asing Rp 879,535 miliar dan Rp 429,145 miliar keseluruhan market.

Sumringahnya pasar domestik di tengah harapan positif pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017. 

"Perkiraan perekonomian Indonesia oleh Bank Dunia yang lebih baik dari tahun sebelumnya serta usaha pemerintah meyakinkan ekonomi Indonesia kepada Standard & Poor's (S&P) menjadi katalis positif bagi IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.

Ia mengemukakan bahwa Bank Dunia memprediksi produk domestik bruto (PDB) riil Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,2% di 2017 atau lebih tinggi dari realisasi sepanjang 2016 yang mencapai 5,02 persen.

Menurut Bank Dunia, ia menyampaikan, salah satu faktor pendorong pertumbuhan itu adalah konsumsi rumah tangga yang naik karena rupiah yang stabil mampu meningkatkan kepercayaan konsumen.

"Pemerintah optimistis Indonesia mampu mencapai proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, seperti yang diperkirakan oleh Bank Dunia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×