kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis smartphone lesu, laba Samsung loyo


Rabu, 01 Agustus 2018 / 09:39 WIB
Bisnis smartphone lesu, laba Samsung loyo
ILUSTRASI. Samsung logo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Samsung Electronics Co Ltd membukukan pertumbuhan laba kuartalan melambat lebih dari setahun. Berdasarkan laporan keuangan pada Selasa (31/7), penyebabnya penjualan Galaxy S9 tidak sesuai dengan target. Hal ini menimbulkan keraguan atas kepemimpinan Samsung di pasar smartphone.

Menurut para pemasok komponen, laba operasi dari bisnis seluler mencatat penurunan paling tajam sejak kuartal I 2017. Ini karena handset buatan China lebih murah menekan margin mereka. "Samsung sudah kalah dari China dalam persaingan harga dan semakin terancam model China dalam desain dan kekuatan
hardware," kata Park Jung-hoon, Fund Manager HDC Asset Management, yang memiliki saham Samsung.

Dia menambahkan, Samsung bisa memenangkan kompetisi jika memenuhi kebutuhan konsumen akan smartphone baru. Namun, biaya pemasaran yang lebih tinggi dan penjualan smartphone unggulan  yang mengecewakan membuat Samsung tak bisa memenuhi target. Padahal Samsung menaruh harapan pada ponsel seri anyar tersebut.

Samsung terbaru

Unit manufaktur layar pada pekan lalu mengatakan, di bisnis ini, vendor asal Korea Selatan mengandalkan  fitur terbaru yakni dapat melengkung dan menekuk. Langkah penting untuk membawa ponsel yang dapat dilipat ke pasar. "Kami berharap adopsi tersebut akan berfungsi sebagai katalis di pasar ponsel yang stagnan," kata KyeongTae Lee, Wakil Presiden Bisnis Seluler Samsung seperti dikutip Reuters.

Sebab dalam waktu dekat, Samsung an merilis smartphone model baru, yakni Galaxy Note. Samsung. Jadwal peluncuran seri Note baru ini  awal bulan depan.

Peluncuran model anyar tersebut bisa membantu penurunan kinerja di segmen seluler. Berdasarkan laporan yang dirilis Selasa (31/7), bisnis seluler Samsung membukukan penurunan laba operasi 34% menjadi KRW 2,7 triliun setara dengan US$ 2,4 miliar pada kuartal II tahun ini.

Ini adalah penurunan terbesar sejak Galaxy S7, model andalan Samsung di awal tahun lalu. Bisnis seluler menyumbang 40% dari pendapatan Samsung.

Sedangkan secara total produsen cip dan smartphone terbesar di dunia ini masih membukukan kenaikan laba operasional 5,7% menjadi KRW 14,9 triliun setara US$ 13,3 miliar di kuartal II tahun ini. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi analis KRW 14,8 triliun.

Ini artinya bisnis cip Samsung menghasilkan pendapatan terbesar di kuartal II-2018. Pendongkraknya berasal dari penjualan ke industri cloud-computing dan crypto-currency.

Unit cip membukukan rekor laba operasional KRW 11,6 triliun pada kuartal II, naik 45% secara tahunan. Samsung memperkirakan, permintaan cip DRAM, produk memori utamanya akan tetap kuat di paruh II tahun ini berkat pertumbuhan pusat data server untuk komputasi awan.




TERBARU

[X]
×