Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Setelah mencatatkan arus modal asing keluar sejak pekan akhir pekan pertama November 2016 hingga akhir Oktober 2016, Bank Indonesia (BI) justru mencatat adanya arus mudal asing yang masuk di bulan ini.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, sejak awal Desember hingga saat ini, capital inflow tercatat sebesar Rp 7 triliun. Sementara total capital inflow sejak awal tahun hingga saat ini tercatat sebesar Rp 120 - Rp 130 triliun.
Menurut Juda, inflow tersebut dipengaruhi oleh pasar yang telah melakukan penyesuaian atas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.
"Mungkin over price ketika November, terutama dengan terpilihnya Trump terlalu over price dengan risiko Trump. Tetapi market selalu gitu, bereaksi duluan melakukan adjusment kemudian. Ini yang terjadi adjusment di Desember kelihatan sudah masuk," kata Juda saat ditemui di DPR, Rabu (14/12).
Capital inflow tersebut tercermin pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang cenderung menguat. Di pasar spot, rupiah tercatat berada di level Rp 13.565 per dollar AS pada 1 Desember 2016 dan menguat ke level Rp 13.295 per dollar AS pada hari ini.
Sementara terkait dengan rapat Federal Open Market Comitte (FOMC) Bank Sentral AS (The Fed) yang akan diputuskan nanti malam (14/12), pihaknya mengaku telah memperhitungkan dampak keputusan yang akan diambil. Hasil konsensus lanjut dia, kemungkinan suku bunga AS mengalami kenaikan pada bulan ini sebesar 94%.
Dengan demikian, menurut Juda, "Kemungkinan, kelihatan akan naik," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
